Pergumulan Yakub dan Esau (Kejadian 27 : 1 – 40)

16/09/2009 05:10

    Secara garis besar dalam perikop ini berisi tentang berkat yang diterima Yakub dari Ishak melalui sebuah tipu daya yang dirancang oleh Ribka, istri Ishak dan dilaksanakan dengan sempurna oleh Yakub dimana berkat itu sesungguhnya untuk Esau. Persoalan timbul ketika Ribka, istri Ishak yang memang lebih mengasihi Yakub (Kej. 25:28) mulai campur tangan ingin mengalihkan berkat itu kepada Yakub. Sehingga apabila cerita yang sangat menarik ini dibaca dengan sunguh-sungguh maka kita dapat terbawa pada situasi  konflik yang terjadi antar tokoh dalam kisah ini tidak hanya menggambarkan pergumulan antara saudara dan keluarga tetapi juga antar suku dan bangsa.
    Dalam kisah ini dibagi menjadi empat episode, masing-masing episode berisi adegan-adegan yang berbeda dengan tokoh yang berbeda pula. Pada episode pertama (ay. 1-4) dimulai ketika menjelang kematiannya, Ishak meminta Esau menyiapkan makanan kesukaannya supaya ia memberkatinya. Episode kedua, Ribka yang mendengarkan percakapan antara Ishak dan Esau merencanakan sesuatu agar yang diberkati adalah Yakub dan bukan Esau. Pada episode ketiga, dengan rasa kawatir dan ragu Yakub berhasil menjalankan rencana Ribka, Ibunya dan mendapatkan berkat dari Ishak. Pada akhir episode, Esau harus kehilangan berkat dari Ishak yang merasa ditipu dua kali oleh Yakub adiknya. (Kej. 25:33-34 ; Kej. 27:18-29). Lalu Esau menangis dengan keras memohon berkat yang lain dari Ishak.
    Dari segi alur cerita, puncaknya terdapat pada episode yang ke tiga dimana Yakub berhasil mendapkan berkat dari Ishak ayahnya. Dalam episode ini ketegangan demi ketegangan mulai terjadi ketika Yakub menemui Ishak dan mengaku sebagai Esau. Ketegangan lebih dirasakan ketika Yakub diuji oleh ayahnya yang buta lewat indera pendengaran, penciuman dan perasaan. Sebab, jika rencana Ribka ini gagal dijalankan oleh Yakub, maka risikonya bukan hanya Yakub kehilangan berkat tetapi juga kutuk atas dirinya (ay. 12).
    Pergumulan antar tokoh yang terjadi dalam perikop ini khususnya antara Yakub dan Esau, sesungguhnya sudah terjadi sejak mereka dalam kandungan. Dalam nubuat dikatakan: “Mereka (Esau dan Yakub) bertolak-tolakan dalam rahimnya” (Kej. 25:22). Dan sesudah Esau dilahirkan, Yakub menyusul sambil memegang tumit kakaknya.” (Kej. 25:26). Di sini, Yakub sudah menunjukkan tanda-tanda bahwa ia tidak rela kalau kakaknya melebihinya. Ketika kesempatan itu datang ia segera memanfaatkannya dengan membeli hak kesulungan Esau. (Kej. 25:30-33).
    Pergumulan antara Yakub dengan Ribka tersirat ketika Yakub merasa ragu menuruti kemauan Ribka, ibunya. (ay. 11) Pergumulan juga terjadi antara Yakub dengan Ishak, ayahnya. Hal ini tampak ketika Yakub harus berbohong kepada ayahnya (ayat 19). Dan ketika Ishak harus meyakinkan dirinya bahwa yang akan diberkatinya adalah Esau dan bukan Yakub. Pergumulan antara suami istri terjadi karena Ishak lebih mencintai Esau sementara Ribka lebih mengasihi Yakub (Kej. 25:28)
    Pergumulan antar suku dan bangsa sudah dinubuatkan sejak mereka dalam kandungan. Dalam Kejadian 25:23 dikatakan: “Dua bangsa ada dalam kandunganmu, dan dua suku bangsa akan berpencar dari dalam rahimmu; suku bangsa yang satu akan lebih kuat dari yang lain, dan anak yang tua akan menjadi hamba kepada anak yang muda”. Esau yang kulitnya berwarna merah (Ibrani : Adom) dan berbulu (Ibrani : Se'ar) merupakan representasi bangsa Edom dan Yakub representasi bansa Israel.
    Sementara itu, kata Berkat dalam bahasa Ibrani disebut ”nefesh”, yang secara harafiah berarti nafasku, hidupku atau jiwaku. Dalam konteks kisah Yakub, berkat yang diberikan oleh Ishak kepada Yakub merupakan berkat Allah untuk segala bangsa yang dijanjikan kepada Abraham (Kej. 12:1-3) dan terpenuhi dalam diri Yakub, cucunya.
    Makna yang terkandung dalam peristiwa ini adalah : Pertama, bahwa berkat itu diberikan pada situasi menjelang kematian (Ayat 1-4), Kedua, bahwa berkat itu unik, hanya bisa diberikan kepada satu orang saja, sekali dan tidak bisa ditarik lagi. (ayat 33) Dan ketiga, bahwa berkat itu tidak dipisahkan antara berkat rohani dan jasmani (ayat 28-29)
   
Hikmah yang dapat diambil dari kisah ini antara lain:

1.    Berkat adalah anugerah cuma-cuma dari Allah dan harus diperjuangkan. Keseluruhan cerita ini harus ditafsir dari segi pilihan Tuhan. Allah telah memilih yang bungsu, bukan yang sulung (Kej. 25:23). Sementara itu Esau yang seharusnya mewarisi berkat itu malahan memandang rendah hak kesulungannya (Kej. 25:34) Lalu Yakub berusaha mendapatkan hak kesulungan itu dengan mempengaruhi kakaknya dan mengukuhkan penjualan hak itu dengan sumpah (Kej. 25: 30-33) Selanjutnya, dengan dibantu Ribka, ibunya, Yakub menjalankan semua rencana ibunya dengan sempurna dan mendapatkan berkat dari Ishak.

2.     Dalam tradisi masyarakat Bapa bangsa, yang lebih diuntungkan adalah anak laki-laki, khususnya anak sulung. Sedangkan anak perempuan dan anak bungsu tidak mendapatkan keistimewaan apa-apa. Ribka, merupakan simbol pendobrak struktur sosial yang dianggapnya tidak adil. Dalam persepsi jender, Ribka adalah model perempuan pejuang perubahan sosial dan berani mengambil resiko.

3.  Pilihan Tuhan atas seseorang tidak bersifat eksklusif, tetapi terbuka terhadap yang lain. Dalam hal ini Yakub dipilih Allah, tetapi Esau tidak diabaikan. Jika berusaha sungguh-sungguh, maka ia akan memperoleh pengharapan kehidupan yang lebih baik. (ay. 40).
 Dominus vobis cum                                                                                                         (erkautomo)
 

—————

Back