Tritunggal Maha Kudus

07/06/2009 20:42

Seorang anak kecil bernama Eci bertanya pada ayahnya:”Yah, kenapa sih kita selalu membuat tanda salib bila mau makan, berdoa, masuk gereja, bahkan mau tidur pun sering kali membuatnya?” Jawab ayahnya kepada Eci: “Ya, kita kan orang katolik dan sudah diselamatkan oleh pengorbanan Yesus di kayu salib, dan itu merupakan tanda kemenangan bagi kita sebagai murid-Nya”. “Tapi, kalau teman Eci yang Kristen kok tidak membuat tanda salib bila mau berdoa Yah, padahal dia kan percaya kepada Yesus juga?” ujar si anak itu lagi. “Oooh, kalau mereka memang berbeda dengan kita “, jawab ayahnya singkat. Mungkin kita pun  akan memberi jawaban yang sama, bila ditanyakan hal seperti itu. Namun ada diantara anda yang dapat memberikan jawaban yang jauh lebih baik dari itu. Akan tetapi  umumnya standar bahwa tanda itu adalah merupakan tanda kemenangan.
     Akhir minggu ini kita disibukkan dengan beberapa perayaan penting. Setelah perayaan Paskah kita merayakan kenaikan Tuhan Yesus ke  surga, kemudian dilanjutkan dengan kedatangan Roh Kudus dalam Pentakosta, dan minggu ini kita juga merayakan hari raya Tritunggal Mahakudus. Melalui perayaan minggu ini kita diajak untuk memahami lebih jauh makna yang terkandung di dalamnya, akan Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus. Ketika,  membuat tanda salib kita tidak saja merayakan kemenangan Tuhan tetapi ada yang jauh lebih mendalam dari itu. Bahwa kita mengakui akan Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus dan doa-doa yang telah kita panjatkan dalam kesatuan Tritunggal Mahakudus. Sering kali semua pekerjaan dan langkah hidup kita, selalu kita awali dengan tanda salib. Ini menandakan bahwa kita percayakan akan Tritunggal Mahakudus.
     Pengakuan iman Trinitas kita,  tidak saja kita lafalkan dalam syahadat iman, perayaan ekaristi atau pun dalam ibadat sabda, akan tetapi setiap kali kita membuat tanda salib kita mengakui akan Trinitas itu. Diawal maupun di akhir kita berdoa,   kita selalu  permuliakan dengan pernyataan Tri Tunggal Makakudus dalam membuat tanda salib. Namun terkadang kita tidak menyadari akan hal ini, sehingga tanda salib yang kita buat hanya sebagai gerakan reflek saja tanpa menyadari arti dan maknanya. Secara jujur kita mengakuinya bahwa sangat sulit bagi kita untuk menghayati iman Tritunggal Mahakudus itu.
     Kasih Allah begitu besar kepada kita, sehingga Dia mengutus Putra Tunggal-Nya untuk menyelamatkan kita. Dengan mengorbankan Diri-Nya di atas kayu salib itu dan setelah Ia naik ke surga, diutusnya Roh Kudus untuk menghibur dan meneruskan karya pengudusan dunia ini. Dengan kehadiran Roh Kudus maka kehadiran Allah dalam Tritunggal Mahakudus semakin nyata dan menyatu dalam hidup kita. Kehadiran-Nya menyertai kita hingga akhir zaman, seperti kata St.Paulus dalam 2 Kor13:13 “Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian”. Allah Tritunggal Mahakudus menyatu dan menjiwai kita dalam kehidupan sehari-hari, setiap langkah kita hendaklah kita percayakan kepada-Nya secara penuh”dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus”. Tuhan memberkati  (Alex)                                                                                

—————

Back