Efata !!

06/09/2009 05:05

    Bacaan Injil Minggu dari Markus 7: 31-37 mengisahkan Yesus menyembuhkan orang tuli. Dalam perjalanan-Nya pulang dari dari kota Tirus di pesisir Lebanon selatan, menuju kota-kota sekitar Danau Galilea tempat dimana Ia mengenal banyak orang. Sesampainya di kota Dekapolis, sekelompok orang membawa seorang tuli dan gagap datang kepada Yesus supaya disembuhkan. Sangatlah masuk akal bila ketuliannya telah membuat orang tersebut menjadi gagap untuk berbicara. Bila kita cermati kisah Injil minggu ini dengan seksama, maka kita dapat melihat keindahan dan kelembutan serta keluar biasaan dari kisah tersebut.
    Injil telah memberikan kesaksian bahwa Yesus membawa orang tersebut ke tempat yang sepi, Ia   membawa orang tuli itu jauh dari keramaian. Mengapa dikatakan bahwa pendekatan Yesus ini begitu luar biasa? karena Yesus begitu mengerti akan perasaan orang tuli itu. Ia tahu benar bahwa orang cacat memiliki kepribadian yang lemah dan mudah merasa malu. Oleh karenanya, Yesus mendekatinya secara pribadi dan jauh dari keramaian, Yesus membuat orang tersebut untuk tidak perlu merasa malu.
    Ada sesuatu yang menarik dari kisah ini, Ia memisahkan orang tuli itu dari kerumunan  orang banyak sehingga mereka berduan saja bahwa mereka sekarang dalam keheningan. Yesus ingin agar  yang didengarkan oleh orang tuli itu adalah suaranya saja dan bukan kerumuman orang banyak itu. Kemudian Ia memasukkan jari-Nya ke telingan orang itu, lalu meludah dan meraba lidahnya. Setelah itu Yesus menengadah ke langit dan mengucapkan dalam bahasa Aram “Efata” yang artinya terbukalah. Dari perkataan-Nya itu sepertinya perintah itu ditujukan kepada dua telinga orang itu dan bukan kepada dirinya. maka sembuhlah orang tuli itu dan ia pun segera dapat berkata-kata dengan lancar. Luar biasa sekali pengalaman yang dialaminya. 
    Dalam peristiwa penyembuhan ini kita melihat bahwa Yesus, tidak memperlakukan orang tuli tersebut sebagai sesuatuatau obyek. Yesus memperlakukan setiap orang sebagai individu yang memiliki keunikan dan kebutuhan masing-masing. Ia mengerti benar bahwa orang yang sedang dihadapi-Nya adalah pribadi yang sedang membutuhkan perhatian secara khusus dan mengharapkan pertolongan dari-Nya untuk mengatasi penyakit yang sedang dideritanya. Yesus telah memperlakukannya sedemikain lembut dan dengan sangat, sehingga Yesus sama sekali tidak melukai perasaan orang ini.
    Yesus tidak hanya mengerti kebutuhan orang yang tuli dan gagap itu, Dia juga amat mengerti tentang kebutuhan kita. Yesus sangat mengetahui dan mengenal diri kita masing-masing lebih dari kita mengenal kita.. Ia dapat menyembuhkan siapa saja, tidak saja menyembuhkan penyakit kita tetapi juga mengerti kebutuhan kita dan mendengar doa kita. Oleh karenanya tidak perlu ragu dan khawatir untuk selalu datang dan mengutarakan kesulitan kita kepada Yesus. Ia tidak akan membuat kita merasa malu dan tidak akan pula mempermalukan kita. Sungguh Luar Biasa Yesus itu. Tuhan memberkati
Tuhan memberkati.                                                                                                             berncav                                                     
 

—————

Back