Meditasi

19/07/2009 16:45

Dalam satu tradisi gereja yang telah hidup berabad-abad lamanya, tradisi ini hidup karena tiap pribadi yang menjalankan tradisi ini mendapat kesempatan untuk menjalankan satu kegiatan sederhana yaitu berdiam diri tanpa melakukan apapun juga. Ada yang berdiam diri selama 5 menit, 10 menit,30 menit bahkan ada yang sampai mencapai keheningan selama 60 menit. Berdiam diri ini tidak dimaksudkan untuk diam saja, membayangkan sesuatu yang tidak jelas, atau mengadakan tindakkan melamun , melainkan satu tindakan aktif dimana dalam posisi diam tersebut manusia yang melaksanakan meditasi berusaha untuk merenungkan sabda Yesus dalam posisi badan duduk tegap,tanpa bersender dengan apa pun juga, tanpa melakukan satu aktivitas apa pun kecuali merenungkan sabda Yesus. Merenungkan sabda Yesus dengan sikap merenung ini dilakukan karena manusia ingin menimba pengalaman yang mendalam bersama Yesus secara pribadi.

Meditasi Yesus dengan Murid
    
Dalam kehidupan sehari-hari hanya segelintir orang saja yang berani melakukan meditasi. Banyak yang beranggapan bahwa melakukan meditasi itu merupakan sebuah tindakan yang menghabiskan energi,  buang-buang waktu percuma, lebih baik saya melakukan satu tindakan yang memiliki kualitas yang lebih baik. Namun dari alasan  yang diangkat kepermukaan,rasanya sering kurang berimbang. Karena saat ini banyak orang yang begitu merindukan meditasi, banyak tempat menyelenggarakan meditasi baik untuk menjaga kesehatan maupun demi menciptakan sebuah keseimbangan atas hidup ini.
    Bacaan hari minggu ini pun memiliki arah yang sama dengan meditasi bersama Yesus..Hal ini dilakukan oleh Yesus ketika para murid telah menyelesaikan seluruh program kerja yakni menyampaikan kabar gembira bagi banyak orang. Program kerja ini dimaksudkan sebagai satu sarana yang dipergunakan oleh Yesus untuk mempersiapkan para murid pada medan kerja yang akan diserahkan kepada para murid setelah Yesus wafat disalib dan disertai oleh turunnya Roh Kudus kepada para murid.
    Tentunya ketika para murid menjalankan program kerja ini, para murid akan bercerita tentang apa saja yang telah dikerjakannya baik itu keberhasilan maupun hambatan yang mereka jumpai dalam menjalankan program kerja tersebut. Adapun cerita yang akan disampaikan kepada Yesus dapat menjadikan para murid yang berhasil berbangga hati sedangkan yang tidak akan berkecil hati. Namun Yesus tidak menghendaki dua obsi tersebut. Yesus menghendaki sesuatu yang lebih unggul daripada saling membanggakan diri serta saling menjatuhkan satu sama lain. Maka meditasi yang dilakukan oleh Yesus bersama dengan para murid lebih mengajak para murid untuk berdiam diri menahan ambisi mereka untuk saling menjatuhkan, melainkan mengajak para murid bersama-sama untuk saling memperhatikan dan saling mendengarkan satu sama lain. Inilah program kerja Yesus selanjutnya yang tidak diketahui oleh orang lain termasuk para murid.
    Namun rupanya program kerja yang ditawarkan Yesus kepada para muridnya tidak selamanya berlangsung mulus. Ada saja rintangan yang menghadang, salah satu rintangan yang senantiasa dihadapi oleh Yesus dengan para murid adalah berhadapan dengan orang banyak yang mengerumuni Yesus dengan seribu satu alasan.Yesus tetap melayani mereka semua, karena Yesus menginginkan mereka yang mencarinya tidak kehilangan pengharapan dan tidak terseok-seok di tengah perjalanan seperti  domba tanpa gembala. Rintangan yang menghadang itu, justru dipakai oleh Yesus untuk mendidik para murid secara lebih dekat dan lebih cepat karena para murid dapat melihat dari dekat apa saja yang dijalankan oleh Yesus berhadapan dengan banyak orang agar manusia yang berpengharapan pada Nya tidak hilang. Yesus selalu berbicara kepada orang banyak, Yesus selalu menjadi pendengar yang baik, Yesus sering kali menata emosinya untuk mencari keuntungan di tengah kekeruhan dunia.

Meditasi  sebuah tawaran     
    
Agar program kerja bisa berjalan dengan baik tentunya perlu didukung dengan satu metode yang tepat. Metode Yesus dengan mendekatkan para murid dengan realitas kehidupan yang nyata menjadi satu cara yang tepat dimana para murid mengalami secara langsung kenyataan yang ada serta mengolahnya di dalam karya perutusan mereka selanjutnya. Itulah sebuah meditasi yang kongkret mendekatkan kita pada Yesus dengan memiliki keaktifan yang memungkinkan kita mengalami perjumpaan dengan Yesus secara pribadi serta kita berusaha untuk mendengarkan Yesus dan menimba pengalaman secara dekat dengan Yesus lewat situasi kongkret kehidupan kita sehari-hari. Sambil menata apa saja yang perlu ditata dalam kehidupan tersebut.

Syalom              Rm.Kurniadi

—————

Back